
Di Ngawi, Jumat adalah hari berbahasa Jawa. Di masa orientasi siswa kali ini aku kebagian mendongeng. Kuambil Punakawan yang baru dibeli, kuajak anak-anak mengenal wayang. Dalam kitab perwayangan tidak akan ditemui lakon Bagong Digubet Ula sebab itu hanyalah imajinasi si Titaq bu guru TK itu :-).
Konon, Petruk mengajak Bagong sekolah tapi Bagong selalu malas. Saat sampai di perempatan, Petruk membaca arah menuju sekolah sedangkan Bagong yang tak bisa membaca salah arah. Tersesatlah dia di alas Rejuno. Dalam kondisi bingung dan hampir menangis menelusurlah seekor ular sambil berdesis.
(Sampai di sini anak-anak berekspresi seru. Ada yang menjerit saat kudekati sambil mendesis ada yang purapura ketakutan. Kelas jadi riuh.)
Sang ular akhirnya menggelibat Bagong hingga sesak nafas. Sang ular mau melepaskan belitannya dengan syarat Bagong mau ke sekolah dan rajin belajar. Bagong bersedia, ia berjanji akan rajin sekolah dan menjadi anak pintar.
Oleh : Titaq Muttaqwiati
0 Komentar